Mengenal Lebih Dekat Tari Remo Jawa Timur

Tari Remo Jawa Timur – Seni tari merupakan salah satu budaya negeri ini yang bahkan beberapa diantaranya telah mendunia. Ada ratusan jenis tari yang ada di negeri ini, karena hampir setiap daerah mempunyai tarian khas sendiri-sendiri.  Dan dari banyaknya jenis tari tersebut, salah satunya yang cukup populer adalah tari remo yang berasal dari daerah jombang jawa timur.

Mengenal Lebih Dekat Tari Remo Jawa Timur

Mengenal Lebih Dekat Tari Remo Jawa Timur

Tari remo tepatnya berasal dari desa ceweng kecamatan diwek, kabupaten jombang jawa timur. Tari remo diciptakan oleh warga yang berprofesi sebagai pengamen tari pada masa itu. Tari remo merupakan tari yang khsusus dibawakan oleh penari laki-laki yang berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tari remo ini. Pada umunya tari remo menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertemuan. Maka dari itu jika tari remo dibawakan oleh perempuan, sisi maskulin perempuan tersebut harus keluar.

Gerakan-gerakan dalam budaya tari remo memiliki ciri khas yang sangat berbeda dengan tari jenis lain. Salah satunya adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Selain itu pada kaki penari remo terdapat sebuah lonceng yang bergelincing. Lonceng ini biasanya akan berbunyi ketika penari remo mulai melangkah dan menghentakkan kaki di atas panggung. Ciri khas lainnya adalah adanya gerakan sampur atau selendang, gerakan anggukan, gerakan ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari.

Busana tari remo dibagi menjadi beberapa gaya, yakni gaya sawunggaling, surabayan, gaya malangan, gaya jombangan, dan gaya remo putri. Gaya sawung galing bercirikan dengan penggunaan kaus putih lengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.

Gaya surabayan bercirikan dengan ikat kepala merah, lalu baju kancing berwarna hitam dengan balutan gaya kerajaan pada abad ke-18, lalu ada celana yang berbatas di pertengahan betis, yang diikat dengan jarum emas, juntaian sarung batik pesisiran yang sampai lutut serta selipan keris di belakang.

Busana gaya malangan hampir sama dengan busana gaya surabayan, namun masih terdapat perbedaan. Perbedannya celana para penari yang panjang menyentuh mata kaki dan celananya tidak disemat dengan jarum. Busana gaya jombangan pada dasarnya hampir sama dengan gaya sawungggaling, namun masih memiliki perbedaan. Perbedaannya penari menggunakan rompi bukan kaos.

Gaya remo putri memiliki keunikan dalam berbusana. Busana gaya remo putri ini berbeda dengan remo yang asli. Dalam hal ini penari memakai sanggul, memakai mekak hitam yang menutupi bagian dada, menggunakan rapak menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang yang disematkan di bahu.

Tari remo diiringi alat musik gamelan. Gamelan ini terdiri dari bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, kethuk, kenong, kempul dan gong. Selain diiringi oleh alat musik, tari remo juga diiringi oleh irama, yaitu jula juli dan tropongan, namun gending walangkekek, gedok rancak, krucilan atau gending-gending kreasi baru.

Seiring berjalannya waktu, tari remo muncul pada perayaan atau sebuah festival. Kesenian ini masih cukup digemari oleh masyarakat modern karena kesenian ini menarik dan unik. Bahkan tak sedikit turis asing yang tertarik mempelajari seni tari ini.

Sebagai generasi bangsa, sudah seharusnya jika turut beraksi dan terlibat dalam melestarikan budaya bangsa khususnya tari remo. Budaya adalah warisan nenek moyang yang harus dijaga kelestariannya. Jadikanlan budaya sebagai bagian dalam diri yang wajib dijaga keaslian dan kelestariannya. Semoga ulasan di atas bermanfaat.

Author: admin

Saya hanya seorang blogger pemula dan seorang manusia biasa. Adapun saya membuat blog sederhana ini hanya untuk mengisi waktu luang dan hobby dalam internet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *