Senjata Tradisional Khas Aceh – Aceh selain mendapatkan julukan sebagai ‘serambi Makkah’, juga mendapatkan julukan sebagai ‘Tanah Rencong’. Nah, tahukah Anda kenapa Aceh mendapat julukan tersebut? Jadi, julukan tersebut berasal dari nama salah satu senjata tradisional Aceh yang cukup melegenda di Nusantara, yakni Rencong.
Dan bukan hanya rencong yang menjadi senjata tradisional Aceh. Untuk lebih jelasnya berikut kami bagikan informasi terkait beragam senjata tradisional khas Aceh.
1. Rencong

Rencong
Yup, senjata tradisional khas Aceh yang pertama adalah rencong. Rencong selain berfungsi sebagai senjata juga dianggap sebagai identitas masyarakat asli Aceh, dimana keberanian, harga diri dan ketangguhan mereka tergambar dalam desain dan bentuk senjata tradisional ini.
Bentuk Rencong sendiri terdiri berbagai macam dengan nama yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
- Rencong Meukuree yang merupakan rencong dengan mata yang diberi hiasan tertentu, misalnya gambar bunga, lipan, ular dan lain sebagainya, dimana gambar tersebut ditafsirkan sebagai kelebihan dan keistimewaan oleh pandai besi.
- Rencong Pudoi yang memberikan kesan belum sempurna dan oleh masyarakat Aceh sendiri, Rencong jenis ini dianggap sebagai sesuatu yang masih kekurangan. Bentuk Rencong ini lurus dan gagangnya juga lebih pendek.
- Rencong Meupecok merupakan Rencong yang memiliki pucuk di bagian atas gagangnya yang dibuat dari ukiran logam, umumnya emas. Rencong jenis ini biasanya dijadikan sebagai perhiasan dan dipakai pada upacara resmi yang masih berhubungan dengan kesenian dan adat setempat.
- Rencong Meucugek yang di bagian gagangnya terdapat bentuk panagan serta perekat atau yang dalam bahasa Acehnya disebut dengan meucugek atau cugek. Meucugek atau cugek ni berfungsi agar senjata ini lebih mudah dipegang dan saat digunakan juga tidak mudah lepas.
2. Peudeung

Peudeung
Oke, lanjut ke senjata tradisional khas Aceh yang kedua, namanya adalah Peudeung. Peudeung di dalam bahasa Aceh artinya adalah pedang, dan memang senjata ini digunakan untuk menyerang dan fungsinya adalah alat pelengkap., dimana biasanya Rencong digenggam di tangan yang sebelah kiri untuk menusuk lawan, maka Peudeung digenggam di tangan yang sebelah kanan yang fungsinya untuk mengalihkan perhatian lawan sekaligus juga untuk mencincangnya.
Jika hendak dilihat dari daerah asalnya, Peudeung ini terdiri dari beberapa macam, yakni Peudeung Habsyah dari Abbesinia, Peudeung Turki dari raja-raja Turki dan Peudeung Poertugis dari Eropa Barat.
Sedangkan jika dilihat dari bentuk gagangnya, Peudeung dibagi menjadi 3 antara lain:
- Peudeung Ulee Tapak Guda yang bagian gagangnya seperti telapak kaki kuda.
- Peudeung Ulee Meu-apet yang bagian gagangnya terdapat penahan atau apet supaya tidak mudah lepas saat digunakan.
- Peudeung Tumpang Jingki yang bagian gagangnya seperti mulut yang sedang terbuka.
3. Siwah

Siwah
Pada dasarnya, senjata tradisional khas Aceh yang satu ini memiliki bentuk serta fungsi yang hampir serupa dengan Rencong, hanya saja bedanya adalah ukuran Siwah lebih besar dari Rencong. Siwah juga adalah senjata yang digunakan untuk menyerang. Namun, sekarang senjata ini sudah cukup sulit untuk ditemui dan harganya pun lumayan mahal. Dibandingkan dengan fungsinya untuk melindungi diri, senjata ini sekarang menjadi perhiasan atau perlengkapan pakaian dari para Ulee Balang dimana biasanya bagian sarung dan gagangnya dihiasi dengan emas.
Nah, itulah ketiga senjata tradisional khas Aceh, warisan para leluhur yang hingga kini masih dilestarikan keberadaannya. Dan perlu diketahui, ketiga senjata yang kita ulas di atas memiliki nilai sejarah di dalam perkembangannya, mulai dari awal digunakannya hingga sekarang ini. Semoga bermanfaat.