Ragam Warisan Kebudayaan Jawa Yang Tetap Lestari Hingga Kini

Warisan Kebudayaan Jawa – Berdasarkan demografinya suku Jawa mendiami bagian tengah dan timur pulau Jawa. Sebagai suku besar tentu suku Jawa mempunyai banyak sekali kebudayaan yang diwariskan secara turun menurun yang hingga kini masih dilestarikan. Seperti misalnya, beragam kebudayaan berikut ini.

Ragam Warisan Kebudayaan Jawa yang Tetap Lestari Hingga Kini

Ragam Warisan Kebudayaan Jawa yang Tetap Lestari Hingga Kini

1. Bahasa

Pada umumnya sebagian besar masyarakat Jawa masih menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan sehari-hari. Teyang tinggal di daerah pedesaan. Dimana adat dan istiadatnya belum terlalu ternoda oleh kemajuan zaman, layaknya di perkotaan.

Dalam menggunakan Bahasa Jawa ada beberapa aturan yang berbeda dari bahasa nasional, aturan yang di maksud dikenal dengan istilah unggah-ungguh. Dimana setiap orang yang akan berbicara harus menyesuaikan dengan siapa dia berbicara, selain itu dia harus membedakan intonasi dan kosakata sebagai cara untuk menghargai atau  menempatkan diri.

Aturan-aturan itulah yang akhirnya berpengaruh pada kehidupan sosial di tengah masyarakat. Salah satu contohnya adalah dimanapun orang Jawa berada dia akan menghormati orang yang lebih tua walau tidak dikenalnya.

2. Kepercayaan

Kejawen merupakan kepercayaan yang masih dipegang oleh masyarakat suku Jawa. Walaupun sekarang sebagian besar masyarakat suku Jawa memeluk agama islam, namun kepercayaan ini tidak langsung hilang seutuhnya.

Dalam masyarakat Suku Jawa, khususnya masyakat yang masih memegang teguh adat istiadat, kepercayaan kejawen merupakan kepercayaan yang sangat penting dan bisa dibilang wajib untuk selalu dilestarikan. Kepercayaan tersebut banyak sekali ragamnya. Bisa berupa ritual, tarian, budaya, seni, bahkan filosofi. Dan salah satu kebudayaan kejawen yang begitu populer yang terus dilestarikan hingga kini adalah tradisi Slamatan.

3. Filosofi

Masyarakat suku Jawa dan filosofi, seperti 2 hal yang tak terpisahkan. Banyak sekali filosofi masyarakat Jawa yang berisi makna yang sangat dalam, baik itu tentang kehidupan, masa depan, ataupun tentang hubungan dengan Tuhan, yang hingga kini masih dilestarikan.

Warisan filosofi masyarakat Jawa yang begitu besar pengaruhnya adalah yang diwariskan para Wali pada zaman dahulu, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wali songo.  Beberapa diantaranya adalah lagu gundul-gundul Pacul dan Ilir-ilir yang sampai sekarang masih sering dinyanyikan turun-temurun oleh masyarakat suku Jawa.

Dari sekian banyak warisan para Wali yang ada, salah satunya yang cukup populer adalah filosofi dari Sunan Kalijaga, yang di muat dalam Dasa Pitutur. Dan berikut adalah isi dari Dasa Pitutur tersebut:

  • Memayu hayuning bawana ambrasta dur hangkara.
  • Urip iku urup.
  • Sura dira jaya jayaningrat lebur dening pangastuti.
  • Ngluruk tanpa bala menang tanpa ngasorake sekti tanpa aji-aji sugih tanpa bandha.

4. Kesenian

Bisa dibilang masyarakat Suku Jawa memiliki kesenian yang sangat beragam. Dan kesenian tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banyumasan. Dalam bidang seni, suku Jawa memiliki warisan yang cukup berharga, salah satunya adalah gamelan. Yang bahkan kesenian tersebut telah membuat banyak turis asing tertarik untuk mempelajarinya.

Selain seni gamelan, seni tari juga merupakan kesenian masyarakat Jawa banyak ragamnya. Beberapa diantaranya ialah:

  • Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah.
  • Tari Angguk dari Yogyakarta.
  • Tari Ebeg dari Banyumas.
  • Tari Gandrung dari Banyuwangi.
  • Tari Kridhajati dari Jepara.
  • Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah.
  • Tari Reog dari Ponorogo.
  • Tari Remo dari Jawa Timur.
  • Tari Emprak dari Jawa Tengah.
  • Tari Golek Menak dari Yogyakarta.
  • Tari Sintren dari Jawa Tengah.

5. Kalender

Masyarakat Suku Jawa memiliki kalender tersendiri yang tidak dimiliki oleh suku lain yaitu kalender Jawa. Kalender ini digunakan pada zaman kerajaan mataram, namun setelah Sultan Agung memimpin kalender ini diganti dengan kalender hijriyah.

Kalender Jawa merupakan perpaduan dari beberapa budaya yaitu budaya Eropa, budaya Hindu-Budha, dan budaya Islam. Contoh kalender Jawa dalam satu minggu ada 5 pasaran yaitu Legi, Kliwon, Pahing, Pon, dan Wage.

Nah itu tadi merupakan 5 kebudayaan masyarakat Jawa yang tetap lestari hingga kini. Semoga ulasan diatas bisa memberi manfaat serta menambah wawasan bagi kita semua.

Author: admin

Saya hanya seorang blogger pemula dan seorang manusia biasa. Adapun saya membuat blog sederhana ini hanya untuk mengisi waktu luang dan hobby dalam internet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *