Ragam Adat Budaya Suku Bugis – Suku Bugis merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia. Suku ini berdomisili di Pulau Sulawesi tepatnya Provinsi Sulawesi Selatan. Seperti suku-suku lainnya, suku Bugis juga memiliki banyak sekali kebudayaan dan hal-hal unik yang tentunya sangat menarik untuk dibahas.
1. Rumah Adat
Rumah adat suku bugis berbentuk rumah panggung, seperti halnya rumah panggung pada umumnya, namun ada beberapa hal yang dapat membedakannya dengan rumah panggung yang berada di Sumatra atau Kalimantan. Salah satunya dalam rumah panggung suku bugis ada beberapa tambahan di bagian samping, depan dan bangunan utama. Tambahan tersebut biasa disebut lego-lego. Sedangkan untuk tiang utama dalam rumah adat suku bugis disebut alliri. Setiap baris dalam rumah suku bugis biasanya terdapat 4 batang. Sedangkan pada setiap rumah panggung biasanya ada 3 sampai 4 baris. sehingga bisa disimpulkan ada sekita 12 sampai 16 aliri dalam setiap rumah.
Selain terdapat alliri di rumah adat suku bugis juga ada fadongko’ dan fattoppo. Fadongko’ adalah bagian untuk menyambungkan setiap alliri sedangkan fattoppo adalah bagian pengait paling atas pada baris alliri. Ada beberapa factor yang mempengaruhi mengapa rumah suku bugis memiliki kolong. Salah satu alasannya adalah karena penduduk pada zaman dahulu terilhami dari adanya kepercaya bahwa alam semesta dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu paratiwi (bawah), alang tengnga (tengah), dan botting langi (atas).
2. Adat dan Budaya Perkawinan
Mappabotting merupakan upacara adat perkawinan yang dilaksanakan oleh suku bugis. Sedangkan untuk sebutan perkawinannya sendiri yaitu Siala, yang berarti satu sama lain saling mengambil. Perkawinan merupakan sebuah ikatan yang mempunyai timbal balik diantara laki-laki dan perempuan untuk membentuk suatu keluarga. Selain siala dalam suku bugis ada istilah lain untuk perkawinan yaitu Mabine yang memiliki makna tanam benih, yang berarti dalam setiap menjalankan suatu rumah tangga kita harus menanam benih.
3. Kesenian Tari
Salah satu seni budaya suku bugis yang mungkin cukup terkenal ialah tari paduppa Bosara. Tari ini merupakan tari yang menceritakan tentang penyambutan tamu dalam adat istiadat suku bugis.
4. Peninggalan Suku Bugis
Dalam sejarahnya sebelum Islam datang dan berkembang di Sulawesi selatan masyarakat masih menganut agama bugis kuno. Pada agama tersebut terdapat pendeta yang biasa disebut Bissu. Dalam kebudayaan suku bugis Bissu merupakan seorang laki-laki namun pakaiannya di kolaborasikan antara pakaian yang berkarakteristik laki-laki dan perempuan. Biasanya seorang Bissu membawa pisau khas suku bugis yang disebut Badik yang menggambarkan sebagai seorang laki-laki, tetapi rambutnya bermodel rambut perempuan yang mengenakan bunga. Dalam pengelompokan gender, suku bugis mengenal 5 gender yang disebut dengan istilah ‘para-gender’. Gender pertama laki-laki atau disebut oroane. Gender ke dua yaitu perempuan atau dapat disebut makunrai. Gender ke tiga yaitu calalai. Calalai memiliki arti secara fisik perempuan namun secara tugas serta tanggung jawab bagaikan seorang pria. Kebalikan dari calalai yaitu calabai yang merupakan gender ke empat. Sedangkan untuk gender ke lima seperti yang telah diuraikan diatas tadi yaitu Bissu.
5. Makanan Khas
Makanan khas asli dari suku Bugis adalah buras atau lebih dikenal dengan nama burasa. Makanan ini berbahan utama beras layaknya ketupat. Yang membedakan burasa dengan ketupat adalah cara mengolahnya. Jika ketupat diolah dengan hanya menggunakan air sebaliknya burasa menggunakan campuran santan sebagai bahan untuk merebus. Dan yang uniknya lagi ada makanan yang wajib dimasak untuk menemani burasa yaitu kari ayam, telur dan daging.
Nah itu tadi di atas yang beberapa hal unik mengenai suku bugis dan budaya masyarakatnya.
