Kesenian Unik Khas Cirebon – Kebudayaan merupakan suatu hasil karya berdasarkan kebiasaan hidup masyarakat yang erat kaitannya dengan seni, adat, keyakinan dan pengetahuan. Pada umumnya kebanyakan orang mendefinisikan kebudayaan berupa kesenian dan adat istiadat yang dimiliki kelompok masyarakat tertentu. Salah satu bentuk kebudayaan yang sering kita lihat adalah seni tari yang mana disajikan dengan gerakan yang indah dan biasanya memiliki pesan tertentu yang akan disampaikan kepada orang yang akan melihatnya.
Seperti halnya tari sintren asal Cirebon, Jawa Barat. Tari tradisional yang satu ini, mempunyai mempunyai unsur magis yang tak dapat dipisahkan. Dalam tarian ini seolah para penonton diajak memasuki alam kemagisan yang sedang ditampilkan.
Tari Sintren ini biasanya dibawakan oleh seorang wanita yang menggunakan kostum khusus dan berkacamata hitam. Sebelum memainkan tarian ini biasanya sang penari akan masuk ke dalam sebuah kurungan yang ditutup kain. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tarian yang melegenda ini silahkan simak ulasan berikut.

Tari Sintren, Kesenian Unik Khas Cirebon yang Melegenda
Asal Usul dan Sejarah Tari Sintren
Tari sintren merupakan tarian tradisional asal Cirebon jawa barat yang mengandung unsur magis di dalamnya, nama Sintren diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki arti si putri/sang penari. Kata ‘si’ merupakan sebuah ungkapan yang memiliki arti ia atau dia. Sedangkan kata ‘Tren’ berasal dari kata tri atau putri.
Kesenian sintren dalam pementasannya mengambil latar belakang yang menceritakan kisah percintaan dari KI Joko Bahu dengan Rantamsari. Namun kisah percintaan ini tidak disetujui oleh Sultan Agung, Raja Mataram. Sehingga akhirnya KI Joko Bahu dan Rantamsari dipisahkan. Di saat perpisahan ini, terdengar bahwa KI Joko Bahu meninggal. Hal ini membuat Rantamsari tidak percaya dan mencari kekasihnya tersebut dengan menyamar sebagai penari Sintren.
Pelaksanaan Tari Sintren
Pertunjukan tari Sintren diawali dengan mengikat tangan penari Sintren yang dilakukan oleh pawang kemudian dimasukkan ke dalam kurungan. Penari sintren lantas melakukan ritual berhias didalam kurungan sempit dalam keadaan tangan terikat dengan waktu yang cukup singkat dan tak sadarkan diri. Dan beberapa saat kemudian, ditandai dengan bergetarnya media kurungan tersebut, keluarlah sosok wanita cantik dari balik kurungan lengkap dengan kacamata hitam yang akan menari dengan keadaan tidak sadarkan diri atau dalam posisi kesurupan.
Perkembangan Tari Sintren
Tari Sintren pada mulanya dipentaskan pada pertengahan malam pada saat bulan purnama karena kesenian tari ini berhubungan dengan roh-roh yang masuk ke dalam tubuh penari. Namun seiring berjalan waktu, kini pementasan tari Sintren tidak lagi dilakukan pada bulan purnama melainkan dapat juga dimainkan di siang hari untuk menghibur para wisatawan atau seringkali juga dijadikan sebagai acara hiburan dalam memeriahkan suatu hajatan.
Tentunya, tari Sintren merupakan kesenian tradisional yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaanya agar tidak menghilang. Apalagi di tengah arus modernisasi yang banyak menyajikan hiburan dengan teknologi canggih, dimana kesenian tradisional sedikit demi sedikit akan tergusur dan bukan tidak mungkin akan punah. Untuk itu sudah seharusnya dari pihak pemerintah dan masyarakat ikut memperhatikan serta menjaga kelangsungan budaya tari Sintren dengan berbagai upaya. Khususnya dengan lebih intens mengenalkan budaya tersebut pada generasi muda.
Nah, itulah di atas ulasan terkait budaya atau kesenian tari Sintren yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat, yang penuh dengan rahasia, unsur mistis dan tentunya unsur seni yang terkandung di dalamnya. Semoga ulasan di atas bisa menjadi referensi yang bermanfaat.